“Suamiku, Aku Malu Jika Harus Meminta, Meskipun itu Hak-ku”
Rabu, 15 Desember 2021
Tulis Komentar
“Suamiku, Aku Malu Jika Harus Meminta, Meskipun itu Hak-ku”
Suamiku terimakasih telah berikan nafkah halal padaku dan juga kanak – kanak kita. terimakasih atas baju yang kupakai ini, atas santapan yang ku lahap tiap hari. ”
benar aja, itu merupakan kewajiban suami, tetapi baiknya benar istri senantiasa bersyukur atas apa aja yang dikasih suami lewat rezeki yang halal, dengan mengucapkan kerasa syukurnya berterimakasih kepada suami.
islam menetapkan kewajiban nafkah keluarga terdapat di pundak suami sebagaimana firman allah dalam quran surah (AL) baqarah ayat 233: “.. . . . . . . . . . . . . dan juga kewajiban bapak berikan makan dan juga baju kepada para bunda dengan trik yang maruf (baik). ”
sumbergambar:kabarmakkah.com
karna itu, nafkah istri jadi tanggung jawab suami. dan juga itu pula berarti kalau seseorang istri tidak dibebani menanggung nafkah pribadinya seorang diri terlebih keluarga.
seseorang istri shalihah mengerti benar kalau nafkahnya ditanggung oleh suami, dan juga jadi kewajiban suami buat menafkahinya dengan trik yang ma’ruf. tetapi mengerti kah engkau wahai suami, kalau istrimu mempunyai kerasa malu buat memohon kepadamu walaupun nafkah merupakan hak istri dan juga kewajiban suami. istrimu malu dan juga pula cemas buat memohon haknya karna dia melindungi pribadinya dari apa yang dipaparkan oleh rasulullah saw,
“allah tidak hendak memandang kepada seseorang perempuan yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan juga ia senantiasa menuntut (tidak sempat terasa cukup). ” (hr an nasa’i. (AL) baihaqi).
istri shalihah tidak hendak menuntut di luar keahlian suaminya. cukuplah untuk istri suatu yang pantas dan juga sewajarnya, tidak butuh elegan, merek populer ataupun mahal biayanya. cukuplah suatu yang mampu penuhi gunanya, karna sombong dan juga bergaya tidaklah tabiatnya. simpel dan juga qanaah telah jadi penghias akhlaknya.
karna itu wahai suami, perhatikan penampilan istrimu. dan juga lekas memenuhi kebutuhan istrimu. jangan menunggu istrimu memintanya, karna kerasa malu hendak mencegahnya, pula kekhawatiran hendak membebanimu.
perhatikan kondisi istrimu.
terdapatkah pakaiannya mulai kumal,
sepatu sudah butut,
sandalnya sudah tipis,
ataupun tasnya tidak layak.
ajaklah istrimu buat membeli kebutuhannya. ataupun berikanlah duit padanya buat membelinya seorang diri.
tidak butuh kau tanya apakah ingin beli sepatu dan juga sebagainya. bila kau bertanya, tentu istrimu hendak menolaknya dan juga menganjurkan buat mengutamakan kebutuhanmu dan juga anak – anakmu.
dan juga bila kau berikan suatu, istrimu begitu hendak bersuka cita atas atensi yang kau bagikan. tentu kerasa cinta dan juga sayangnya padamu hendak kian meningkat besar karna kau mengakui keberadaannya.
wahai suami, murah hatilah pada istrimu. janganlah berlaku pelit terhadapnya.
bila kau kerap membagikan hadiah buat kerabatmu dan juga kolegamu, ingatlah pula terdapat istri yang setia disampingmu.
istri yang siap sedia menolong kamu walaupun tidak terdapat belanja ekstra.
istri yang mendampingimu dikala bahagia ataupun sulit dan juga tidak tahu letih.
terlebih apabila dirimu mempunyai kelebihan rizki. sesekali bagikan hadiah buat istrimu. belikanlah suatu yang pada lazimnya disukai oleh para perempuan, apakah itu perhiasan walaupun cuma suatu cincin ataupun gelang, sejoli sepatu baru, tas tangan yang disukai istrimu, ataupun cuma sekadar santapan kesukaannya. hadiahmu hendak amat berarti menurutnya dan juga hendak menaikkan kerasa cintanya padamu.
wahai suami, jangan lupakan saudara istrimu, paling utama bunda dan juga bapaknya. bila istrimu malu buat memohon haknya, hingga dia lebih malu lagi memohon suatu buat bunda dan juga bapaknya. bagaikan seseorang anak, istrimu juga mau mampu membagikan suatu buat orang tuanya bagaikan ciri cinta dan juga baktinya. tetapi tidak hendak gampang terlaksana apabila nafkahnya bergantung kepadamu. karna itu, tanpa istrimu memohon, berikanlah sebagian rizkimu buat mertuamu, lewat tangan istrimu.
mertuamu hendak amat berbahagia dan juga terkesan padamu menantu yang berbuat baik kepada orang tua istrinya. demikian pula, jangan lupakan saudara istrimu dengan mengutamakan kerabatmu seorang diri.
wahai suami, jangan abaikan perihal tersebut di atas, terlebih apabila istrimu tidak bekerja. istri shalihah hendak terasa ringan membelanjakan hartanya buat penuhi kebutuhan pribadinya seorang diri, walaupun dia ketahui dia berposisi dalam tanggungan nafkahmu. dia pula tidak hendak berat membelanjakan hartanya untukmu dan juga anak – anakmu, terlebih dalam keadaan kecil.
sedangkan istri yang tidak bekerja, ataupun yang sudah menyudahi bekerja. mereka bergantung seluruhnya hendak nafkah di tanganmu bagaikan suaminya. dan juga inilah yang diresmikan allah. karna itu, ingatlah senantiasa kewajiban ini.
kewajiban nafkah wajib ditunaikan setimpal dengan kemampuanmu, dan juga tanpa menunggu permintaan istrimu. istri shalihah senantiasa berupaya qanaah dan juga tidak menuntut di luar kemampuanmu. istri shalihah senantiasa berupaya mensyukuri pemberian suaminya. ingatlah, allah hendak memohon pertanggungjawabanmu dalam menafkahi keluargamu nanti di yaumil akhir. ingatlah, sebaik – baik suami merupakan yang berlagak baik kepada istri dan juga keluarganya.
terasa informasi ini berguna dan juga menaikkan wawasanmu? jangan ragu share ke teman – temanmu pula ya! buat data menarik dan juga berguna yang lain, like fanspage kami, orang tua teladan dan juga berita islam.
sumber:wajibbaca.com
Belum ada Komentar untuk "“Suamiku, Aku Malu Jika Harus Meminta, Meskipun itu Hak-ku”"
Posting Komentar