Maafkan Ibu Berdusta, Karna Ilmu Hikmah akan Mengangkat Derajatmu
Ibu adalah suri tauladan yang baik. Pembentuk karakter seorang anak yang telah dilahirkan. Kasih sayang ibu tak akan pernah putus sampai kapan pun, bahkan walaupun ruh ini hilang dari jasad, kasih sayang tetap mengikat kuat. Seberapa besar cinta ibu, adalah sebuah pengorbanan dan perjuangan yang tak ada ada pembandingnya.
Teman-teman pasti sudah pernah mendengar lagu nasyid, yang biasanya dilombakan di tingkat SD/MI. Ada sebuah lagu yang menceritakan tentang pengorbanan ibu.
Selama sembilan bulan sepuluh hari berjuang dengan penuh kasih sayang, agar kita bisa terlahir di dunia. Betapa sakitnya dan payahnya dalam menjalani kehidupan, akan tetap dijalani demi kebahagiaan anak.
Sejatinya pahlawan yang patut mendapat penghargaan tertinggi adalah ibu. Berkat ibulah terlahir orang-orang yang cerdas dan berpengaruh dalam kehidupan bangsa ini. Cinta kasih dan pembelajaran hikmah selalu tersimpan dalam ingatan memori.
Tak ada yang bisa menghapus kenangan indah bersama ibu. Ridhonya yang paling kita nanti, dengan ridho dan doanya, setiap hal yang kita lakukan akan mendatangkan kebarokahan untuk diri kita sendiri.
Tapi, yang harus kamu tahu, sebenarnya dibalik kebahagiaan ibu menyimpan rasa yang sangat menyedihkan bagi dirinya. Rasa lelah dan payah dalam mengurus kita sejak kecil selalu diendap-endapkan.
Dimalam yang gelap dengan posisi anak tertidur pulas. Air matanya mengalir dan sembari mengucapkan rasa syukur atas hari ini dan mendoakan yang terbaik untuk putra-putrinya.
Kita mungkin tak menyadari, suatu saat ketika ibu marah dan menuntut kita melakukan suatu hal yang membuat kita susah. Padahal apa yang beliau suruh itu memiliki banyak manfaat. Seperti pada bulan ini, bulan Ramadhan. Ibu mengajari anaknya walaupun masih kecil untuk latihan puasa.
Seketika anak merengek, tetap ibu berusaha memberi semangat dan motivasi. "kamu kuat nak, sebentar lagi buka, kamu pasti bisa". Meskipun dalam hati anak merasa jengkel, bosan dan ingin mokel.
Pernahkah ibu berdusta pada kita, saat kita meminta sesuatu untuk buka puasa, dan beliau tidak memiliki banyak uang. Inilah yang aku suka dari ibu, beliau sangat cerdas dan pandai dalam mengatur keuangan.
Edited by EL
Belum ada Komentar untuk "Maafkan Ibu Berdusta, Karna Ilmu Hikmah akan Mengangkat Derajatmu"
Posting Komentar