Saling Memaafkan Ternyata Menyehatkan Jantung
TIDAK ada manusia yang sempurna di dunia ini. Maka sangatlah wajar apabila dalam kehidupannya manusia sering berbuat salah. Karena itu, Islam sebagai agama yang sempurna telah mengajarkan umatnya untuk saling memaafkan dan melupakan kesalahan yang orang lain telah perbuat.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 199 yang artinya, “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”
Patut kita sadari bahwa memaafkan mempunyai manfaat yang luar biasa. Salah satunya bagi kesehatan jantung.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology menyatakan bahwa saling memaafkan merupakan bentuk meredakan amarah dan permusuhan.
Dalam studi diketahui, amarah yang terus-menerus tertanam di dalam diri bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
“Kemarahan adalah bentuk stres, dan ketika kita marah, seolah-olah kita menyalakan respons stres tubuh, secara kronis. Menyalakan respons ini menyebabkan kerusakan pada tubuh,” kata Neda Gould, psikolog klinis dari Johns Hopkins University School of Medicine, dikutip dari CNN.
Gould menjelaskan, respons stres yang menyebabkan kerusakan di dalam tubuh ini perlahan akan menghilang saat saling memaafkan.
“Tidak mengejutkan bahwa ketika kita memaafkan, kita dapat mulai mematikan respons stres dan perubahan fisiologis yang menyertainya,” ucap Gould.
Penelitian lain yang dipublikasikan di Journal of Health Psychology menyimpulkan, memaafkan dapat memperbaiki kesehatan mental yang sudah memburuk sekali pun. Studi yang diterbitkan di Annals of Behavioral Medicine juga mendapati bahwa seiring berjalannya waktu, memaafkan juga bermanfaat menurunkan stres.
“Peningkatan memaafkan dikaitkan dengan pengurangan stres, diikuti dengan penurunan gejala kesehatan mental,” tulis kesimpulan penelitian tersebut.
Untuk bisa memaafkan, dibutuhkan hati yang bisa menerima dengan ikhlas.
“Agar hati kita sembuh, memaafkan adalah penting. Sadarilah bahwa memaafkan adalah untuk kita, bukan untuk mereka,” kata psikolog klinis Kevin Gilliland.
Sumber: islampos.com
Belum ada Komentar untuk "Saling Memaafkan Ternyata Menyehatkan Jantung"
Posting Komentar